Ganggawa di Malam Hari

Orang bilang sangat pekat ini malam Ujung jari tak tampak mereka bilang

Menjadi Seorang Murobbi

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (QS. 21 : 107)

FOTO KKN

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

ISLAMIC CAMP

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNM

Lokasi di Jl Dg Tata Raya, Parangtambung Makassar, Sulawesi Selatan

Monday 1 August 2016

Fokus dalam Menyelesaikan Masalah

Kalau ingin diumpamakan masalah yang kita hadapi seperti dipaksa untuk menangkap 10 ekor ayam yang dilepas secara bersamaan. Kita akan kewalahan dan kebingungan untuk menangkap semua ayam tersebut secara bersamaan. Berbeda jika kita mencoba fokus pada satu ayam untuk dikejar dan ditangkap dan mengabaikan 9 ayam yang lain. Setelah ayam tertangkap, kemudian menarget 1 ayam lagi dan mencoba memburunya sampai dapat. Begitu seterusnya sampai kesemua ayam tertangkap. Cara ini akan lebih efektif dan efisien jika dibandingkan dengan cara pertama.

Nb: ngomongin ayam, soalnya lagi laper, hehehe

Kenangan selama KKN

Makan saat tiba di lokasi KKN

Mengajar anak-anak buta aksara













                                                                                                       
Memberi bantuan kepada korban bencana angin puting beliung














Foto bersama dengan santri 
                   












Maaf fotonya kebalik. Ini foto perpisahan bersama teman-teman posko

Kehilangan

Ketika seseorang meninggal, kamu mungkin melihat tetangga bahkan kerabat-kerabat nya berbelasungkawa dan menangis sesegukan, tapi yakinlah, hanya istri/suami dan anak-anaknya yang merasakan betul kepedihan dan kehilangan meski kamu tidak melihat mereka meneteskan air matanya. Rasa kesedihan dan kehilangan yang mendalam lewat tatapan kosong mereka. 

Tuesday 19 July 2016

3 Tahun di Bandung

Tiga tahun tinggal di Bandung dalam rangka menuntut ilmu tentu tidak saya sia siakan begitu saja dengan hanya berkutat dengan kos-kampus. Oleh karena itu di sela-sela kegiatan kampus dan weekend, saya manfaaatkan untuk mengunjungi tempat-tempat yang menjadi tujuan wisata baik itu wisata kuliner, wisata belanja, maupun wisata alam, mendatangi icon kota yang populer, dan tempat-tempat menarik lainnya di kota Bandung khususnya dan di Jawa Barat pada umumnya.
sumber: http://hurtingmusic.blogspot.co.id/2015/06/geomorfologi-dalam-pemandangan-kota.html


Berikut beberapa tempat yang berhasil yang datangi dan tentunya tidak lupa putu-putu (foto menyusul karena semua foto ada di harddisk) selama 3 tahun di Bandung, semoga bisa menjadi referensi buat yang ingin ke kota Kembang ini:
1. Tangkuban Perahu. Buat yang pengen melihat kawah dan sejuknya pemandangan pengunungan. 
2. Kawah Putih. Kalau ke sini, siapkan masker, soalnya air di kawah ini berbau belerang dan bikin mata plus hidung perih. 
3. Permandian air panas Ciater. Ya lumayan lah.
4. Kampung Gajah. Tidak boleh membawa makanana dan minuman ke dalam, jadi jangan coba-coba bawa bekal hehe. 
5. Dusun Bambu. Pemandangan alam seperti biasanya. 
6. Alam Wisata Cimahi (di Cimahi). waktu ke sini, cuma nyoba  kolam renang, di kolam ini kita bisa menikmati kota cimahi dari ketinggian, nyoba memanah, sama off road. 
7. Curug Cimahi (di Cimahi). di sini banyak bgt monyetnya euy. hati-hati kalo megang makanan, ntar dirampas ama doi. 
8. Taman Hutan Raya (TAHURA). Disni ada gua jepang, patung ir. Juanda, air terjun, dll. 
9. Tebing Keraton. Jalan ke tempat ini cukup ekstrim menurut saya dan berbatu. Menurutku tempatnya biasa aja sih. Emang semua kelihatan indah di dalam foto. HEhe peace. 
10. D'Ranch. Sederhananya tempat wisata kuda. hehe.
11. Caringin Tilu. Mirip mirip dengan bukit moko, tempatnya juga searah dengan bukit moko. 
12. Puncak Bintang/ Bukit Moko. Sumpah yang ini keren banget, betul-betul puncak Bandung. Disini kita bisa melihat keindahan kota Bandung pada malam hari. 
13. Cibaduyut. Tempat berbelanja sepatu-sepatu handmade, selain sepatu banyak juga pakaian dan tas yang harganya lumayan murah dan bisa dijadikan peluang bisnis.
14. Cigondewah. Merupakan tempat untuk membeli kain yang murah banget. 
15. Pasar Gede Bage. Pusat pakaian bekas yang super duper murah, meski bekas tapi kualitas boleh diadu. Harus pintar nawaj jg sih biar bisa murah. 
16. Pasar Baru. Pusat perbelanjaan kota Bandung.
17. Pasar Andir. Tempat belanja yang murah, cocok untuk grosiran, bahkan bisa lebih murah dari pasar baru. Yang mau bisnis, cocok ke sini. 
18. Punclut. Menikmati kota bandung dari ketinggian.
19. Alun-Alun Jl. Asia Afrika. Disini bisa lihat gedung merdeka, masjid raya, dekat dgn Braga,dll.
20. Alun-Alun Ujung Berung. Taman bermain warga ujung berung pada sore hari. Lumayan Ramai. 
21. Menara Masjid Raya Bandung. Kita dikenakan tarif 5 ribu jika ingin naik ke menara masji raya. di puncak menara, kita bisa melihat pemandangan kota bandung yang awesome.
22. Balai Kota. Lihat bandros, foto-foto di tamannya, cari pokemon hehe. kalo beruntung ketemu pa walkot kace. 
23. Taman Vanda. lokasinya Dekat balai kota, dengan ciri khas air mancur berwarnanya.  
24. Stasiun Kiara Condong. 
25. Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera). Ini mah tiap hari lewat sini, soalnya kosan aku dekat monpera. Monpera ini mirip mirip markas power ranger hehe. 
26. Gedung Sate. Yang ini pada udah kenal semua.
27, Museum Geologi. No comment.
28. Sasana Budaya Ganesha (Sabuga). Sabuga ini merupakan tempat serbag guna, biasanya digunakan untuk tempat wisuda dan konser. 
29. Sasana Olahraga Ganesha (Saraga). Sarana olahraga di ITB, ada track jogging, kola renang, lapangan bola, lapangan basket, dll.
30. Green Canyon/ Cukang Taneuh (Pangandaran)
31. Kebun Binatang Bandung
32. Paris Van Java (PVJ) Mall
33. Cihampelas Mall 
34. Bandung Electronic Centre (BEC)
35. Bandung Indah Plaza (BIP)
36. Istana Plaza (IP)
37. Situ Cisanti (Pangalengan)
38. Geothermal Wayang Windu Pangalengan
39. Bandara Husein Sastra Negara
40. Lembang dan sekitarnya
41. Pantai Pangandaran
42. Perkemahan Jatinangor
43. Water Park Karang Setra.
Itu beberapa tempat yang saya ingat dan sempat catat. Nanti kalau ada yang kelewat dan ingat, bakal saya tambahkan, Sayang sekali, selama di Bandung belum pernah sempat menikmati Trans Studio nya, padahal udah 2 kali ke sana, lihat-lihat doang hehe. Takut naik roller coaster soalnya, padahal itu yang paling seru (katanya). Selain Trans Studio, ada beberapa tempat yang juga ingin yang ingin saya kunjungi tapi belum kesampaen, seperti Uji Adrenalin di Jembatan Raja Mandala, Hammock-kan di Bukit Masigit, Citarum 0 km, dll. Semoga suatu hari bisa ke tempat tersebut. 


Friday 19 February 2016

Salah Tingkah

Pernah tidak merasa salah tingkah ketika bertemu atau berbicara dengan seseorang? Menggaruk kepala yang tidak gatal, mempermainkan jari-jari tangan, denyut jantung tidak beraturan, atau kata-kata yang keluar tdk terstruktur, gugup. Sebagian besar kita mungkin pernah merasakannya. Muncul begitu saja dan tdk bisa kontrol, refleks.
Dilain waktu, ketika kita berinteraksi dengan teman-teman yang lain selain orang tersebut, gestur tubuh kita santai, rileks, dan nyaman. Kata-kata yang keluar pun terdengar enak dan teratur. Mengapa demikian?
Sikap ini sebenarnya timbul karena kita ingin tampil sempurna dihadapan orang yang kita cintai. Tidak ingin ada cacat yang muncul. Maka dimulailah semuanya dibuat sedemikian rupa agar terkesan perfect. Gaya bicara dibuat-buat, tindak tanduk diatur, yang justru akan tampak kaku bila kita perhatikan dengan seksama. Sudah tidak apa adanya. Tidak natural. Orang yang seperti ini, sadar atau tidak sadar, tidak merasa yakin dengan dirinya sendiri dan akan berujung pada kehilangan karakter.
Sikap yang seharusnya kita bangun saat kita berinteraksi dengan orang lain khususnya orang yang kita sukai adalah sikap apa adanya, keterbukaan, dan jujur satu sama lain. Tidak peduli apa tanggapannya, kita tampilkan diri kita sesuai yang sebenarnya.

Rindu pada Jatinangor


Malam ini malam Juma’t, bertepatan dengan malam nisfu syaban, yang secara bahasa berarti pertengan bulan Syaban. Malam yang sebagian umat islam meng-istimewakan malam ini dengan melakukan berbagai macam amalan dan sebagian lain menganggapnya tidak berbeda dengan malam-malam yang lain. Tapi itu bukan soal. Tapi entah kenapa, malam ini terasa sangat tenang. Selepas hujan gerimis yang datang pada mula petang tadi, berujung pada kesunyian dan betul-betul lengang. Aku yang seharian di kampus, mencoba merebahkan badan, istirahat, berharap bisa tidur. Tapi sekian lama aku terbaring, tak juga ada perasaan mengantuk apalagi tidur. Aku hanya bolak balik melihat handphone, mengutak atik BBM, sesekali termenung. Lama terdiam, lalu entah kenapa tiba-tiba berpuluh-puluh memori dan kenangan datang membuatku kembali ke sekitar 8 bulan berlalu, membuatku bernostalgia kembali ke Jatingangor, mengenang masa-masa selama Pra S2 dan di asrama.
            Ternyata begitu banyak kisah yang kami tinggalkan di sana, khususnya di asrama. Asrama yang menjadi saksi perjuangan kami selama hampir setahun di ITB Jatinangor. Asrama yang melihat segala kerja keras (penderitaan) kami, kelucuan kami, kebersamaan kami, kisah kami. Di asrama inilah kami begadang dengan tekun menyelesaikan tugas-tugas kuliah, begadang menyelesaikan soal-soal agar kami bisa paham, belajar bersama dan saling mengajarkan satu sama lain. Di asrama ini pula, kami kadang melewati malam kami dengan canda tawa ketika tidak ada tugas. Tentunya pionernya adalah Arik Aguk dan Hardi Hamzah. Dan tentu saja juga, korbannya biasanya adalah Akbar Tanarub. Asrama tempat kami saling menunjukkan kebolehan memasak, kebolehan main game, dan kebolehan main kartu untuk menunjukkan siapa yang paling jago, atau lebih tepatnya menunjukkan siapa yang paling sering kalah.
Di asrama kami sudah merasakan bagaimana rasanya mengangkat air dari lantai satu ke lantai lima, sampai sampai ada yang masuk rumah sakit, hehehe. Di asrama ini kami sudah merasakan bagaimana rasanya serangan halilintar dan guntur yang menggelegar yang membuat atap asrama hancur dan alarm kebakaran berbunyi sehingga penghuni asrama yang perempuannya pada berhamburan ke bawah dengan pakaian seadanya hihihih. .. di asrama kami punya ibu asrama yang cetar membahana, pokoknya tidak terlupakan deh... aku beritahu inisialnya aja, Bu K :D... jangan coba-coba menjemur pakaian sembarangan di asrama kalau tidak ingin berakhir tragis seperti saya. Pakaian saya yang kujemur di pagar terali asrama lantai lima saja, di sita dan sampai sekarang gak kembali kembali wkkkwk,, atau jangan berani nunggak bayar asrama kalo ga mau namanya terpajang ria di papan info asrama, yang bisa dibaca oleh semua penghuni yang lewat.
Lalu kenangan yang lain datang silih berganti, muncul satu persatu, datang dan pergi berlalu: tentang pasar tumpah, Jatos, kantin TB2, Bu Kakay, malam tahun baru dekat danau, DAMRI, Bu Kakay lagi, tes TPA, Pak Enjang, Mam Vita, senam dan softskill, GKU, Pak Pur, Ketawa pak Herman, Bu Kakay lagi, lelucon pak Hendro, senyum ejekan pak Rahmat, Bu Siti, Cibaduyut, Pak Basar, Kawah Putih, Pak Acep, Warung “Encep”, Fotokopi uda, warung padang. Di Jatinangor, ada degup jantung yang tuntas namun tak sedikit rasa yang tersumbat meringkusnya secara manis sekaligus meringis.
Jatinangor telah memikat kami mahasiswa pra s2 dan membuat kami selalu rindu kembali melihatnya, sekedar mengujunginya. Aku telah membuktikan betapa mahasiswa pra s2 tidak bisa lupa pada bekas rumah mereka ini. Mereka betul-betul datang kembali ke Jatinangor untuk bernostalgia. Aku sendiri sudah 2 kali kembali mengunjungi Jatinangor sejak pindah ke Bandung sekedar untuk datang ke pasar tumpah dan keliling asrama.
Aku membanjiri Jatinangor dengan rindu di minggu pagi yang dingin. Sudah setahun lebih namun ingatan pada nya terus melekat. dan Aku memang orang yang kerap terjebak masa lalu.