Saturday 17 December 2011

Kehilangan Laptop



Kehilangan laptop kemarin,
Memang membuat hati super nyesss…
Kehilangan laptopnya ditambah data2 yang sangat sangat precious. -di tengah deadline laporan dan tugas pula, juga file penting organisasi- plus bonus bogem mentah yang mendarat di mata kiri.
Belum lagi semua data-data kuliah, tulisan-tulisanku, de el el.
Tapi, ya sudahlah, aku-nya saja yang terlalu ceroboh.
Dan mungkin ini menjadi pengingatan Allah untukku teratas kecerobohan ataupun kelalaian lain yang aku lakukan.
Mungkin juga, Allah ingin bilang: “Nih Rustan, mudah saja bagi-Ku mengambil semuanya”.
Mungkin juga, ini menjadi jawaban atas ucapan gw ama teman yg kehilangan laptop juga sehari sebelumnya: “Sabar teman, akan ada gantinya”.
Sempat shock, sakit hati, tidak rela  sebentar. Biasa lah, manusiawi.
Tetapi, setelah itu, hujan yang turun rintik-rintik dan lantunan murottal, perlahan membuatku tenang.
“Ayolah, ini masalah kecil sekali. Tidak usah dibesar-besarkan. Lagipula, ini tandanya Allah sedang menunjukkan kuasanya”. Sambil mengingat lagi ayat Qur’an yang dahsyat itu: Al-Hadid ayat 22-23.
Saat menelpon ortu, dada ditegakkan, senyum dilebarkan. Bersiap sedia jika kena semprot. Wajar laptop yang beliau belikan susah payah dari kucuran keringatnya aku hilangkan begitu saja. Tentu akan menambah beban pikirannya. " Tidak usah kamu pikirkan, sudah takdirnya barang itu hilang. Nanti kalo ibu punya rejeki lagi, insya Allah ibu janji akan belikan". Dhuarrrr.... pengen rasanya nangis (walo aku jarang sekali menangis), nggak nyangka ibu sangat perhatian dan mengerti aku. I love U mom.
Yayaya, ini hanya masalah keciiiiil, masih banyak orang yang diuji dengan ujian yang super duper kali lebih berat. Malu kalau dengan ini saja sudah bikin sedih.
Masa iya, karena ini jadi membuat syukur terhenti, apalagi dengan segala kemudahan yang diberikan Allah setelahnya, juga dengan SMS empati dari sahabat -sahabat ku.
Aku baik2 saja. Bahkan lebih baik dibanding sebelum kehilangan laptop itu. Beneran… :D
~Semakin mencintai Allah. Dan perasaan ini cukup.
yang belum mengalami semoga tidak mengalaminya, dan inget “Kejahatan Terjadi Bukan Hanya Karena Ada Niat Pelakunya, Tapi Juga Kesempatan, WASPADALAH!! WASPADALAH!! “
(bener banget tuh! )

Note :
Terkadang, kita hanya bersiap untuk hal yang baik saja. Siap untuk punya hape baru, laptop baru, siap untuk jadi juara lomba, siap untuk mendapat IP tinggi, tapi kita melupakan bahwa ada hal ‘terburuk’ juga yang bisa saja menimpa kita. Sebenarnya bukan ‘keburukan’, tapi ujian dari Allah. Misalnya, terkadang kita lupa bahwa jika kita punya laptop atau hape baru, kita harus bersiap juga jika sewaktu-waktu kita akan kehilangan benda tersebut. Entah itu rusak atau hilang seperti saya tadi. 
Terkadang kita terlalu terbuai bahwa benda itu memang milik kita. Jarang kita berpikir bahwa semua yang kita miliki, meski itu bentuknya benda, adalah milik Allah. Yang mengatur rejeki juga hanya Allah. Yang memberi benda-benda yang kita miliki juga sebenarnya dari Allah. 
Mungkin ada yang berkata “aku yang kerja keras supaya dapet uang, bukan karena Allah” kalau Allah tidak meridhoi kita supaya kita mendapat uang, pasti kita tidak akan bisa mendapatkannya. Allah bisa saja membuat kita sakit atau ada suatu halangan hingga kita tidak bisa mendapatkan uang tersebut. Allahlah yang mengatur. Jadi kalau sewaktu-waktu Allah ingin ‘mengambil’ apa yang ia punya, itu memang hak prerogatif Allah. Bukan berarti Allah jahat atau pelit, tapi itu sebagai bentuk ujian bagi kita. Apakah kita akan tetap istiqomah dan yakin pada Allah, atau justru kita akan berpaling dariNya ?
Easy come, easy go. Mudah datang, mudah pergi pula. Jadi jangan merasa puas jika anda mendapatkan sesuatu dengan mudah. Itu artinya kemungkinan untuk kehilangan pun bisa saja mudah. Lalu, apa kita harus takut jika kita memiliki sesuatu ? tidak tentu saja. Hanya saja kita harus menyadari, bahwa semua yang kita miliki hanyalah titipan dari Allah. Jadi, kita harus bersiap-siap jika kita kehilangan sesuatu itu. 
Bersama-sama kita belajar untuk qana’ah, merasa cukup atas apa yang Allah berikan kepada kita. Selalu bersyukur sekecil apapun nikmat yang kita dapatkan. Jika Allah mengambil sesuatu dari kita, memang sudah saatnya kita kehilangan. Sabar dan tabah. Tak ada yang abadi di dunia ini. Harta tak akan kita bawa mati. Percayalah bahwa Allah tidak akan memberikan ujian di luar kesanggupan umatNya. 
Kadang kita lalai jika sudah memiliki harta, pangkat dan wanita. Padahal semua yang kita miliki akan kembali kepadaNya. Diri kita pun adalah milik Allah. Bersiap-siaplah untuk kembali kepadaNya pula. Bersiap-siap apa yang akan kita bawa jika Allah menjemput kita

No comments:

Post a Comment