Wednesday 14 March 2012

Juha dan Keledai

Suatu hari Juha berangkat ke pasar menunggang keledainya, ia menambatkan keledainya dengan seutas tali. Tanpa diketahui, dibelakangnya ada dua orang pencuri. Begitu Juha masuk ke pasar, salah seorang di antara mereka melepaskan keledai dari pengikatnya dan membawanya pergi. Kawannya mengikatkan tali keledai itu ke lehernya sendiri. Kembali dari pasar Juha terkejut. Ia mendapatkan keledainya hilang. Sebagai gantinya, ia melihat orang tidak dikenal dengan tali keledainya. "Siapa anda?" tanya Juha. Orang itu merunduk seperti sedih dan malu, "Saya ini keledai yang engkau miliki. Dahulu saya durhaka kepada orang tua. Saya diubah Tuhan menjadi keledai. Hari ini orang tua saya sudah memaafkan saya. Dan Tuhan mengembalikan saya kepada bentuk semula."
Juha jatuh iba. Ia melepaskan orang itu sambil memberi uang untuk bekal pulang, ia memberi nasihat, "Jadikan kehidupan yang lalu sebagai pelajaran berharga. Janganlah sekali-kali menyakiti orang tuamu."
Keesokan harinya Juha ke pasar lagi. Ia terkejut, seseorang tak dikenal lainnya sedang menawarkan keledainya. Juha yang telah memiliki keledai itu bertahun-tahun, tentu saja mengenalnya dengan baik. Segera ia mendekati keledainya. Ia berbisik ditelinganya, "Sudah kuperingatkan kamu jangan durhaka kepada orang tua. Baru sehari aku bebaskan kamu sudah melakukan dosa yang sama. Sekarang rasakan saja hukumanmu."
Boleh jadi anda cuma tersenyum atau bahkan tertawa renyah, tetapi mudah-mudahan tawa kita adalah tawa yang menuju Tuhan.

No comments:

Post a Comment