Tahap persiapan menjadi seorang Murobbi :
1. Luruskan niat Anda
Hal yang pertama harus dilakukan sebelum Anda melakukan berbagai tips murobbi sukses adalah meluruskan niat. Niat merupakan pangkal diterimanya amal. Percuma Anda beramal kalau niat tidak ikhlas. Luruskan niat Anda dalam membina semata- mata karena Allah SWT (ikhlas). Tepis jauh-jauh niat selain ikhlas, seperti niat ingin populer, ingin mendapatkan pengikut, ingin mengisi waktu luang, ingin mendapatkan ilmu, ingin dipuji oleh orang lain, apalagi ingin mendapatkan uang! Istighfarlah kepada Allah jika timbul percikan
niat ke arah itu.
Bagaimana jika niat kita belum ikhlas, misalnya membina karena disuruh
murobbi atau jama’ah? Apakah kita harus menghentikan amal? Jika niat belum ikhlas, lakukan terus pembinaan sambil Anda berusaha meluruskan niat. Jangan berhenti beramal gara-gara merasa niat tidak ikhlas. Hal itu merupakan godaan syetan. Berbuatlah terus sambil terus istghfar, dan berdoalah kepada Allah agar ia membantu Anda mengikhlaskan niat.
2. Jangan lupa mempersiapkan materi
“Da’i harus memiliki argumen yang kuat untuk mendukung makna yang diutarakan dan harus memperhatikan kesesuaian argumen dengan makna tersebut. Ia memiliki keluasan dalam memilih argumen, sebab ayar-ayat Al Qur’an, hadits-hadits Rasul, sirah Nabawiyah yang harum, dan sejarah Islam adalah argumen yang kuat yang dapat digunakan untuk memperkuat pembicaraan” (Musthafa Masyhur)
Salah satu kebiasaan buruk murobbi yang sering dijumpai adalah tidak mempersiapkan materi. Mereka tampil spontan. Mungkin merasa mad’u sudah tsiqoh (percaya) dengan mereka, sehingga tidak bakalan hengkang. Padahal Shakespeare pernah mengingatkan, “Barangsiapa naik panggung tanpa persiapan, ia akan turun panggung dengan kehinaan”. Hasilnya, mad’u mungkin tidak hengkang. Tapi penyajian materi terasa hambar, monoton dan tidak aktual, karena tidak dipersiapkan sebelumnya. Akhirnya, mad’u lama kelamaan merasa bosan dan merasa tidak bertambah wawasannya. Mad’u jadi suka absen, atau paling tidak hadir tanpa antusias yang tinggi.
3. Catat apa yang akan Anda bicarakan dengan Mad’u
“Dan hendaklah ia rapi dalam segala urusannya” (Musthafa Masyhur).
Selain mempersiapkan materi, hal yang perlu Anda persiapkan sebelum mengisi halaqah adalah mencatat apa yang akan Anda bicarakan dengan mad’u. Misalnya, mencatat apa saja yang akan dievaluasi, apa saja informasi dan instruksi yang akan disampaikan, atau siapa yang akan Anda ajak bicara tentang sesuatu hal.
Dengan mencacat, Anda akan ingat apa yang akan Anda bicarakan dengan mad’u.
Tapi jika mengandalkan ingatan, Anda akan lupa karena saking banyaknya hal yang perlu Anda sampaikan kepada mad’u. Kelupaan tersebut dapat berakibat fatal, jika yang akan Anda bicarakan adalah hal yang penting dan mendesak. Anda mungkin terpaksa membicarakannya di luar halaqah via telpon. Hasilnya, tentu tidak seefektif jika Anda sampaikan secara tatap muda di depan halaqah. Nah.. agar tidak lupa, catat apa yang akan Anda sampaikan kepada mad’u di buku atau di kertas Anda sebelum Anda mengisi halaqah.
4. Persiapkan fisik Anda
Persiapan fisik bukan berarti Anda sebagai murobbi harus gagah dan kekar seperti Ade Rai (seorang binaragawan) atau lemah gemulai seperti Cleopatra (ratu cantik dari Mesir Kuno). Tapi yang dimaksud persiapan fisik disini adalah seorang murobbi harus sehat dan segar, terutama menjelang mengisi halaqah. Jika tampang Anda lesu dan lelah saat mengisi halaqah, hal itu dapat berdampak pada suasana halaqah yang lesu seperti tampang Anda. Kelelahan sebelum mengisi halaqah juga dapat berdampak pada munculnya rasa malas dan jenuh. Misalnya, sebelum mengisi halaqah Anda sudah terlalu letih dengan berbagai aktivitas, sehingga ketika mau halaqah tinggal capenya doang. Akhirnya,
Anda jadi malas mengisi halaqah. Kemudian membuat seribu satu alasan untuk membenarkan ketidakhadiran Anda dalam halaqah. Hal ini, jika dibiasakan, tidak akan sehat bagi perkembangan halaqah Anda.
Karena itu, hindari kondisi fisik yang terlalu lelah dan letih sebelum mengisi halaqah. Caranya, dengan istirahat yang cukup (jika perlu tidur dulu). Hindari aktivitas yang terlalu padat dan melelahkan sebelum mengisi halaqah. Kalau perlu, pindahkan sebagian aktivitas Anda ke hari lain agar waktu Anda lebih luang sebelum mengisi halaqah.
Selain itu, agar jangan sering absen karena sakit, Anda perlu berolahraga secara teratur, juga istirahat yang cukup dan makan makanan bergizi.
5. Tingkatkan kepercayaan diri Anda
Persiapan materi dan persiapan fisik tak akan banyak berarti jika Anda minder ketika mengisi halaqah. Semua yang akan Anda sampaikan jadi buyar. Rencana Anda jadi berantakan. Memang, kepercayaan diri yang tinggi amat penting ketika kita ingin berbicara di depan banyak orang. Bahkan kepercayaan diri yang tinggi dapat menutupi kekurangan kita (seperti tidak siap materi atau kelelahan fisik).
Oleh karena itu, tingkatkan kepercayaan diri Anda, terutama sebelum mengisi halaqah. Caranya dengan banyak mengingat-ingat kelebihan dan prestasi Anda, membayangkan kesuksesan yang akan Anda dapatkan, meyakini bahwa Anda lebih baik dari yang Anda kira, dan meyakini bantuan Allah kepada orang-orang yang berdakwah. Jika di tengah-tengah penampilan Anda mengisi halaqah muncul perasaan gugup dan minder, buang jauh-jauh pikiran itu. Yakini bahwa hal itu merupakan godaan syetan. Yakini juga bahwa orang yang ada di hadapan Anda pasti memiliki kekurangan. Bahkan kekurangannya mungkin lebih banyak dari yang Anda kira. Kalau perlu, Anda bayangkan mereka dengan hal-hal yang lucu. Misalnya, dengan memvisualisikan mereka seperti bayi-bayi yang lucu, anak-anak yang manja, remaja idiot, orang tua cerewet, kakek nenek ompong, dan lain-lain. Dengan membayangkan yang lucu, kegugupan Anda akan sirna. Kepercayaan diri Anda akan meningkat.
Maraji' : 114 Tips Menjadi Murobbi Sukses
No comments:
Post a Comment