Tuesday 13 March 2012

Persiapan Menjadi Murobbi

Tahap persiapan menjadi seorang Murobbi :
1.      Luruskan niat Anda
Hal  yang  pertama  harus  dilakukan  sebelum  Anda  melakukan  berbagai  tips  murobbi sukses adalah meluruskan niat. Niat merupakan  pangkal diterimanya  amal. Percuma Anda  beramal  kalau  niat  tidak  ikhlas.  Luruskan  niat  Anda  dalam  membina  semata- mata  karena  Allah  SWT  (ikhlas). Tepis  jauh-jauh  niat  selain  ikhlas,  seperti  niat  ingin  populer,  ingin  mendapatkan pengikut, ingin mengisi waktu luang, ingin mendapatkan ilmu, ingin dipuji oleh orang  lain, apalagi ingin mendapatkan uang! Istighfarlah kepada Allah jika timbul percikan
niat ke arah itu.
Bagaimana  jika  niat  kita  belum  ikhlas,  misalnya  membina  karena  disuruh
murobbi  atau  jama’ah?  Apakah  kita  harus  menghentikan  amal?  Jika  niat  belum ikhlas,  lakukan  terus  pembinaan  sambil  Anda  berusaha  meluruskan  niat.  Jangan berhenti  beramal  gara-gara  merasa  niat  tidak  ikhlas.  Hal  itu  merupakan  godaan syetan.  Berbuatlah  terus  sambil  terus  istghfar,  dan  berdoalah  kepada  Allah  agar  ia membantu Anda mengikhlaskan niat.

2.      Jangan lupa mempersiapkan materi

“Da’i harus memiliki argumen yang kuat untuk mendukung makna yang diutarakan dan  harus  memperhatikan  kesesuaian  argumen  dengan  makna  tersebut.  Ia  memiliki keluasan  dalam  memilih  argumen,  sebab  ayar-ayat  Al  Qur’an,  hadits-hadits  Rasul, sirah  Nabawiyah  yang  harum,  dan  sejarah  Islam  adalah  argumen  yang  kuat  yang dapat digunakan untuk memperkuat pembicaraan” (Musthafa Masyhur)
Salah  satu  kebiasaan  buruk murobbi  yang  sering  dijumpai  adalah  tidak mempersiapkan materi. Mereka tampil spontan. Mungkin merasa mad’u sudah tsiqoh (percaya)  dengan  mereka,  sehingga  tidak  bakalan  hengkang.  Padahal  Shakespeare pernah  mengingatkan,  “Barangsiapa  naik  panggung  tanpa  persiapan,  ia  akan  turun panggung  dengan  kehinaan”.  Hasilnya,               mad’u  mungkin  tidak  hengkang.  Tapi penyajian materi terasa hambar, monoton dan tidak aktual, karena tidak dipersiapkan sebelumnya.  Akhirnya,       mad’u lama kelamaan  merasa  bosan  dan  merasa  tidak bertambah wawasannya. Mad’u jadi suka absen, atau paling tidak hadir tanpa antusias yang tinggi.

3.      Catat apa yang akan Anda bicarakan dengan Mad’u
“Dan hendaklah ia rapi dalam segala urusannya” (Musthafa Masyhur).

Selain  mempersiapkan  materi,  hal  yang  perlu  Anda  persiapkan  sebelum  mengisi halaqah  adalah  mencatat  apa  yang  akan  Anda  bicarakan  dengan  mad’u.  Misalnya, mencatat  apa  saja  yang  akan  dievaluasi,  apa  saja  informasi  dan  instruksi  yang  akan disampaikan, atau siapa yang akan Anda ajak bicara tentang sesuatu hal. 
Dengan mencacat, Anda akan ingat apa yang akan Anda bicarakan dengan mad’u.
Tapi jika mengandalkan ingatan, Anda akan lupa karena saking banyaknya hal yang perlu  Anda  sampaikan  kepada  mad’u.  Kelupaan  tersebut  dapat  berakibat  fatal,  jika yang  akan  Anda  bicarakan  adalah  hal  yang  penting  dan  mendesak.  Anda  mungkin terpaksa membicarakannya di luar halaqah via telpon. Hasilnya, tentu tidak seefektif jika Anda sampaikan secara tatap muda di depan halaqah. Nah.. agar tidak lupa, catat  apa  yang akan Anda sampaikan kepada  mad’u di buku atau di kertas Anda sebelum Anda mengisi halaqah.

4. Persiapkan fisik Anda
Persiapan  fisik  bukan  berarti  Anda sebagai  murobbi harus gagah dan kekar seperti Ade Rai (seorang binaragawan) atau lemah gemulai seperti Cleopatra (ratu cantik dari Mesir Kuno). Tapi yang dimaksud persiapan  fisik  disini  adalah  seorang  murobbi  harus  sehat  dan  segar,  terutama menjelang mengisi halaqah. Jika tampang Anda lesu dan lelah saat mengisi halaqah, hal itu dapat berdampak pada suasana halaqah yang  lesu seperti tampang Anda. Kelelahan sebelum mengisi halaqah juga dapat berdampak pada munculnya rasa malas dan jenuh. Misalnya, sebelum mengisi halaqah Anda sudah terlalu letih dengan berbagai  aktivitas,  sehingga  ketika  mau  halaqah  tinggal  capenya  doang.  Akhirnya,
Anda  jadi  malas  mengisi  halaqah.  Kemudian  membuat  seribu  satu  alasan  untuk membenarkan  ketidakhadiran  Anda  dalam  halaqah.  Hal  ini,  jika  dibiasakan,  tidak akan sehat bagi perkembangan halaqah Anda. 
Karena  itu,  hindari  kondisi  fisik  yang  terlalu  lelah  dan  letih  sebelum  mengisi halaqah.  Caranya,  dengan  istirahat  yang  cukup  (jika  perlu  tidur  dulu).  Hindari aktivitas  yang  terlalu  padat  dan  melelahkan  sebelum  mengisi  halaqah.  Kalau  perlu, pindahkan sebagian aktivitas Anda ke hari lain agar waktu Anda lebih luang sebelum mengisi halaqah. 
Selain  itu,  agar  jangan  sering  absen  karena  sakit,  Anda  perlu  berolahraga  secara teratur, juga istirahat yang cukup dan makan makanan bergizi.

5. Tingkatkan kepercayaan diri Anda

Persiapan materi dan persiapan fisik tak akan banyak berarti jika Anda minder ketika mengisi  halaqah. Semua yang akan Anda sampaikan jadi buyar. Rencana Anda jadi berantakan.  Memang,  kepercayaan  diri  yang  tinggi  amat  penting  ketika  kita  ingin berbicara  di  depan  banyak  orang.  Bahkan  kepercayaan  diri  yang  tinggi  dapat menutupi kekurangan kita (seperti tidak siap materi atau kelelahan fisik). 
Oleh  karena  itu,  tingkatkan  kepercayaan  diri  Anda,  terutama  sebelum  mengisi halaqah.  Caranya  dengan  banyak  mengingat-ingat  kelebihan  dan  prestasi  Anda, membayangkan  kesuksesan  yang  akan  Anda  dapatkan,  meyakini  bahwa  Anda  lebih baik  dari  yang  Anda  kira,  dan  meyakini  bantuan  Allah  kepada  orang-orang  yang berdakwah. Jika di tengah-tengah penampilan Anda mengisi halaqah muncul perasaan gugup dan  minder,  buang  jauh-jauh  pikiran  itu.  Yakini  bahwa  hal  itu  merupakan  godaan syetan.  Yakini  juga  bahwa  orang  yang  ada  di  hadapan  Anda  pasti  memiliki kekurangan.  Bahkan  kekurangannya  mungkin  lebih  banyak  dari  yang  Anda  kira. Kalau  perlu,  Anda  bayangkan  mereka  dengan  hal-hal  yang  lucu.  Misalnya,  dengan memvisualisikan mereka seperti bayi-bayi  yang lucu, anak-anak  yang manja, remaja idiot, orang tua cerewet, kakek nenek ompong, dan lain-lain. Dengan membayangkan yang lucu, kegugupan Anda akan sirna. Kepercayaan diri Anda akan meningkat.


Maraji' : 114 Tips Menjadi Murobbi Sukses

No comments:

Post a Comment