Sunday 15 April 2012

Ketika Hati Berbunga-Bunga

Marwah yang baru kuliah semester 1, mulai ingin menambah uang saku untuk mencukupi segala kebutuhannya. Gayung bersambut, di sebuah buletin lokal, ia membaca iklan dari agen produk kosmetik alami, yang menawarkan bila ada yang berminat menjadi agen. Marwa segera menghubungi nomor telepon agen tersebut, dan menyatakan keinginannya untuk bekerja sama, namun secara konsi (barang dibayar setelah laku).
Tak disangka, agen itu menyetujui. Pada hari yang dijanjikan, Marwa menanti barang pesanannya. Hari itu hujan deras, sehingga dia ragu apakah  pesanannya jadi diantar atau tidak. Ia segera melihat ke arah jendela nako di ruang tamu, ketika ia mendengar suara motor  berhenti di depan kosnya. Seorang ikhwan bercelana cingkrang mencopot helm dan mantelnya, lalu bergegas ke teras dengan membawa kardus yang tertutup plastik.
Jantung Marwah hampir copot ketika ia memandang wajah ikhwan itu. Subhanallah....imut banget !
Selanjutnya, sang ikhwan mengucapkan salam dan menyerahkan barang pesanannya. Karena hujan masih sangat deras, Marwah mempersilahkan tamunya masuk dan memberinya minum ala kadarnya.
Marwah bersama beberapa teman kosnya “menemui” sang ikhwan dari balik tabir. Mereka pun ngobrol. Kini ia tahu namanya dan alamat ikhwan itu, begitu pula sebaliknya.
Seiring waktu, Marwah dan sang ikhwan sering sms, untuk urusan bisnis. Sang ikhwan pun beberapa kali datang ke kos Marwa untuk mengambil setoran dan mengantar barang. Lama-lama hubungan keduanya mulai akrab, dan sering sms-an, diluar urusan bisnis.  Duh, Marwa merasa...ikhwan ini begitu perhatian padanya. Sering menasihati ini dan itu.
Hingga suatu saat, ketika ada acara bazar di aula kampus, mereka berdua sepakat untuk datang. Ketika ia sampai di sana, sang ikhwansms,” temuilah istri dan anak saya. Dia memakai stelan jubah coklat, si kecil memakai jilbab merah jambu.” Duh..hancur hati Marwa membaca sms itu. Ternyata...ikhwan itu sudah beristri, bahkan punya anak!
Astaghfirullah, berulangkali dia istighfar. Tak disangka, ia sudah jatuh cinta pada suami orang. Habis si ikhwan juga seperti memberi harapan sih...”Kalau mau, anti bisa jadi yang kedua”, sms ikhwan itu lagi. Ia tidak membalas sms itu, tapi mulutnya berbisik “GOMBAL”
Kisah di atas memuat pesan buat para akhwat agar lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan ikhwan, jagalah hati ! Ta’aruflah kalau emang benar-benar sudah siap nikah! Buat para ikhwan jangan membuka peluang yang membuat hati para akhwat terfitnah. Okey ?

Disadur dari Majalah El Fata Edisi 03 Vol. 09 2009 Hal : 48

No comments:

Post a Comment