Thursday 19 April 2012

Ku Kubur Kau

harusnya aku tak bersedih
kita adalah ulat yang hidup pada sepucuk dahan
makan dari apa yang diberi bumi ini
bertahan dalam angin dan hujan
beranak pinak, mengulur tali keturunan

harusnya aku tak bersedih
saat kau membungkus diri dan terdiam
dalam semedimu kau berubah menjadi kepompong
sementara aku membanjirimu dengan doa
berharap kau pulih dan kembali sehat

harusnya aku tak bersedih
saat rabu pagi kau keluar dari kepompong
"lihatlah, tubuhku ringan, sayapku indah... aku terbang!"
kau semakin tinggi, mengecil dan hilang dibalik awan
semoga bahagia menemani kepakanmu menuju firdaus

harusnya aku tak begitu bersedih
pada nisan, pada semua kenangan yang terpenggal
pada kulit kepompongmu yang tertinggal
kutulis puisi dengan airmata

No comments:

Post a Comment