Sunday 3 November 2013

Potensi Tambang di Kabupaten Gowa (Sulawesi Selatan)

Bahan galian tambang yang tersebar merata di beberapa kecamatan di Gowa menantikan investor yang profesional. Pertambangan tidak boleh sekedar mengeruk bumi dan kekayaannya, tetapi harus memerhatikan faktor lingkungan.

Potensi tambang antara lain, tanah timbunan, banyak terdapat di Samata, Pattallasang, dan Padangtaring. Potensinya diperkirakan mencapai 160 juta ton lebih.

Bahan galian batu banyak ditemukan di sepanjang Sungai Jeneberang dan Tanggara. Di kawasan Caddika dan Pallangga terdapat endapan sungai purba. Potensinya diperkirakan mencapai 100 juta ton.

Pasir sungai banyak dijumpai di sepanjang Sungai Jeneberang mulai Kadaluaja sampai daerah Songkolo dengan potensi  miliaran ton. Endapan pasir sungai purba juga terdapat di Passelengan dengan luas sekitar 200 hektare dan ketebalan dua sampai tiga meter.

Tambang lain yang bisa ditemukan di antaranya batuan beku (diorit). Dengan potensi 125 juta ton, bahan fondasi bangunan itu bisa ditemukan di daerah Bontoloe dan Bangkoa.

Lalu Basalt, berupa batuan beku basa terdapat di kecamatan Parangloe, Bontomarannu, Tompobulu, Bungaya, dan Tinggi moncong. Potensinya mencapai miliaran ton.

Selanjutnya andesit, berupa  luar ditemukan di Bontomanai, Mangguntur, Bulumaya, Lebangbu’ne dan Erelembang dengan sumber daya mencapai 922.100.000 ton.

Juga ada kaolin, oker, tras, lempung, zeolit, bentonit, dan batu apung. Namun yang banyak tergarap hanya batu dan pasir sungai serta tanah timbun. Potensi tambang lain belum tersentuh.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Gowa, Syafruddin Ardan menyebutkan, potensi galian golongan B, seperti belerang ditemukan di gunung Lompobattang pada ketinggian 1.900 meter di atas permukaan laut.

Logam mulia dan endapan primer di Borongsapiri, Bulubincanai, Baturappe, dan Bangkoa serta endapan sekunder di sepanjang sungai Jeneberang, Tanggara, Bangkoa, sungai Sukung, Malonjo, Malakaji, dan sungai Sapaya.

Sedangkan galian golongan A berupa batubara, daerah prospek Botong, Bulutawara, dan daerah prospek Peo. 

(Disadur dari Harian Fajar Edisi 1 Oktober 2013)

No comments:

Post a Comment