Bahan
galian tambang yang tersebar merata di beberapa kecamatan di Gowa menantikan
investor yang profesional. Pertambangan tidak boleh sekedar mengeruk bumi dan
kekayaannya, tetapi harus memerhatikan faktor lingkungan.
Potensi
tambang antara lain, tanah timbunan, banyak terdapat di Samata, Pattallasang,
dan Padangtaring. Potensinya diperkirakan mencapai 160 juta ton lebih.
Bahan
galian batu banyak ditemukan di sepanjang Sungai Jeneberang dan Tanggara. Di
kawasan Caddika dan Pallangga terdapat endapan sungai purba. Potensinya
diperkirakan mencapai 100 juta ton.
Pasir
sungai banyak dijumpai di sepanjang Sungai Jeneberang mulai Kadaluaja sampai
daerah Songkolo dengan potensi miliaran
ton. Endapan pasir sungai purba juga terdapat di Passelengan dengan luas
sekitar 200 hektare dan ketebalan dua sampai tiga meter.
Tambang
lain yang bisa ditemukan di antaranya batuan beku (diorit). Dengan potensi 125
juta ton, bahan fondasi bangunan itu bisa ditemukan di daerah Bontoloe dan
Bangkoa.
Lalu
Basalt, berupa batuan beku basa terdapat di kecamatan Parangloe, Bontomarannu,
Tompobulu, Bungaya, dan Tinggi moncong. Potensinya mencapai miliaran ton.
Selanjutnya
andesit, berupa luar ditemukan di
Bontomanai, Mangguntur, Bulumaya, Lebangbu’ne dan Erelembang dengan sumber daya
mencapai 922.100.000 ton.
Juga
ada kaolin, oker, tras, lempung, zeolit, bentonit, dan batu apung. Namun yang
banyak tergarap hanya batu dan pasir sungai serta tanah timbun. Potensi tambang
lain belum tersentuh.
Kepala
Dinas Pertambangan dan Energi Gowa, Syafruddin Ardan menyebutkan, potensi
galian golongan B, seperti belerang ditemukan di gunung Lompobattang pada
ketinggian 1.900 meter di atas permukaan laut.
Logam
mulia dan endapan primer di Borongsapiri, Bulubincanai, Baturappe, dan Bangkoa
serta endapan sekunder di sepanjang sungai Jeneberang, Tanggara, Bangkoa,
sungai Sukung, Malonjo, Malakaji, dan sungai Sapaya.
Sedangkan
galian golongan A berupa batubara, daerah prospek Botong, Bulutawara, dan
daerah prospek Peo.
No comments:
Post a Comment