Tadi
siang aku ditelepon sama seseorang. Dia itu teman aku waktu kuliah dulu and
orangnya enak diajak ngobrol. Yach, sudah seperti saudaralah, jadi teman
sharing aku. Makanya nggak terasa tadi itu nelponnya sampe 1 jam lebih. bahkan
pernah ngobrol via telpon 2 jam lebih malah...hahaha panas telinga. Aku
nggak heran sih waktu ada panggilan
missed called masuk ke hape aku karena emang dia kadang menelpon. Jadi aku
pikir Cuma mau habisin pulsa aja kalee atau ngisi waktu libur dengan
ngobrol-ngobrol. Tapi pas saya sms tanya kenapa tadi menelpon, dia akhirnya
nelpon lagi. And diluar prediksi, dia cerita kalo dia habis putus ama
“pacarnya”..hohoho..waduh, bagaimana ini, aku saja nggak pernah rasain
pacaran...wkwkwkwk. tapi aku nggak perlu sebutin namanya di sini...that’s
private area...oke.,,
Mengapa
saya menulis tulisan ini? Saya paham
kalo teman saya ini curhat karena ingin mengalihkan rasa sedihnya. Dia cerita
tentang uneg-uneg yang dia alami agar bisa membuatnya lebih plong. Dan dia mau agar
aku memberi masukan untuk sekedar mengiburnya. Tapi walapun aku sudah berusaha
semampunya memberi masukan dengan mengusahakan menggunakan bahasa yang tidak
menggurui, tapi aku merasa apa yang aku sampaikan lewat telepon belum mewakili
semua apa yang aku pikirkan. Itulah sifatku memang, kadang apa yang aku
pikirkan susah aku sampaikan dan jelaskan secara lisan. Aku lebih leluasa berceloteh dan bercuap-cuap
ria menyampaikan pikiran lewat tulisan. Makanya saya menulis tulisan ini untuk
menebus rasa bersalah saya merasa kurang maksimal bisa menghibur teman saya
itu. Mudah-mudahan tulisan ini mewakili pikiran saya dan bisa menjadi renungan
untuk teman saya dan pastinya untuk saya pribadi juga..*kamu pasti agak kecewa
kan, aku tidak banyak masukannya tadi?* maaf yee....maklum masih hijau juga
masalah asmara..peace..senyum dong..:)
Okey, lets get started......
Mungkin
kamu berpikir, mengapa sih tidak semua orang langsung ketemu someone, menikah,
dan hidup bahagia selama-lamanya? Mengapa harus putus cinta, patah hati, atau
sakit hati segala? Menurutku begitulah jodoh, apabila 2 orang sudah digariskan
hidup bersama, maka apapun perbedaan mereka, berapapun banyak penghalang, dan
meski tidak pernah ada komunikasi, bila sudah jodoh, maka akan ada saja hal
yang akan menyatukan mereka. Begitu juga kalau memang 2 orang itu tidak
berjodoh, sebesar apapun usaha untuk saling mendekat, sekeras apapun
orang-orang menyatukan, dan sebanyak apapun komunikasi, akan ada saja hal yang
membuat mereka akhirnya saling menjauh dan tidak cocok. Tapi apapun itu,
Ketentuan Allah pada kita itulah yang terbaik buat kita.
Bukan
berarti kita tidak pantas untuk mendapatkannya, justru kita pantas untuk mendapatkan
yang lebih baik....always positive thinking...saya ingat pesan ustadz, pacaran setelah nikah itu biar afdhol dan
lebih seru” :D
Mungkin
kita menjumpai seseorang yang kita anggap akan menjadi suami kita di kemudian
hari, namun hubungan kita menurut rencana Allah gak jodoh, ujung-ujungnya akan
berpisah juga. Jadi gak perlu pusing, anggap saja episode patah hati ini
sesuatu yang alami yang orang lain juga pernah mengalaminya. Dan jika kita
bersedih, maka yakinlah dia juga akan bersedih sama seperti kamu. Jadi nggak
usah lama-lama larut dalam sedih, bukankah jodoh udah ditulis sebelum kita
lahir?
So,
perbanyak bekal dan doa aja...kalo perlu sampai menangis-nangis di sepertiga
malam terakhir...hahaha asal jangan maksa ya...
Sedih
karena putus cinta pada dasarnya cuma sementara dan itu wajar, hanya beberapa
saat dari hidup kita. Berapa lama kita bersedih, sehari, tiga hari atau
sepekan? bayangkan dengan umur kita sekarang, masih berpengarukah? Tidak ada
apa-apanya...Ingat juga, putus sama pacar bukanlah permasalahan paling besar
loh, banyak hal di luar sana masalah masalah yang menanti ke depannya yang siap
untuk kita hadapi. Lebih baik fokus dan optimis pada masa depan. Ada banyak
kesuksesan menanti...
Eh,
jangan lupa tuh juga curhat ke N***L .
Bisa jadi pendengar setia dia itu..Dia sekarang lebih tenang pikirannya dari
kamu and lebih pengalaman. Hehe Peace..
Trakhir
mungkin, ada hikmah dibalik semua ini. Entahlah, bisa jadi kamu balikan lagi
suatu saat nanti (aminkan dong, hehe), atau bisa jadi kamu lebih mandiri, atau
bisa jadi kamu langsung ada yang lamar..(ini saya yang langsung aminkan
aaaamiiiin). Paling tidak sudah merasakan rasanya putus dan itu akan menambah
kedewasaan. Kita akan berpikir secara lebih baik bagaimana mencintai seseorang.
Cara mengatasi sedih diputus pacar yg paling ampuh, yaitu adalah : Menikahlah
hmm hem...
Sekian
aja ...,,masalah hati memang paling rumit...(seolah-olah pakarnya).
Bagaimana,
apa aku sudah bisa seperti pak Marion Teguh? heheheh
Sudah puas tidak sama saran aku? belum puas juga? *hiks hiks*
No comments:
Post a Comment