Persepsi Islam

Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali asing seperti awalnya datang, maka beruntunglah orang-orang yang terasing. Demikian kira-kira makna sabda Baginda tercinta Rasulullah Muhammad Shollallahu alaihi wa sallam.
Rasulullah datang membawa risalah Islam yang mulia ini betul-betul mulai dari nol. Apa yang dibawa oleh beliau berupa seruan untuk menyembah kepada satu Ilah(Tuhan) membuat terheran-heran masyarakat saat itu yang notabene adalah politheisme, menyerukan persamaan kedudukan di tengah masyarakat yang melakukan perbudakan, membela hak perempuan di tengah masyarakat yang menganggap wanita adalah sebuah aib. Semua yang disampaikan oleh Rasulullah betul-betul melawan arus saat itu. Sehingga beliau mendapat tekanan, siksaan, dan bahkan upaya pembunuhan dari orang yang membenci ajaran beliau.
Begitulah Islam, datang sebagai din yang akan memenangkan segala din yang ada. Islam memiliki persepsi yang bertolak dengan kebanyakan persepsi manusia umumnya, yang hanya melihat sesuatu secara zahir.Dalam masyarakat umumnya, orang yang dianggap kuat adalah orang yang memiliki badan yang kekar, mampu mengangkat beban yang berat, dan jago bergulat. Akan tetapi Islam datang menjelaskan bahwa orang yang kuat adalah Orang yang mampu menahan diri saat dia marah. Kita menilai orang yang kaya adalah orang yang memilki banyak uang, tanah, dan perhiasan.Namun penilaian Islam berbeda, Kaya menurut Islam adalah kaya Jiwa, selalu merasa cukup akan pemberian dari Allah. Kita akan menganggap orang yang bangkrut adalah orang yang pengeluarannya lebih banyak dari pada penghasilannya. Islam punya anggapan lain, orang yang bangkut adalah orang yang suka membicarakan keburukan saaudaranya sehingga amalanya akan habis diberikan kepada orang yang digunjingnya. Pendek kata, Islam adalah Din yang sempurna, dimana kita harus mengambil darinya secara kaffah. dan kita berusaha agar Memiliki pandangan sebagaimana Islam mengajarkannya, meski kita akan menjadi Al Ghuroba. Fathuba Lil Ghuraba.