Tuesday 23 July 2013

TAWURAN DAN REFLEKSI PERJUANGAN DAKWAH KAMPUS UNM

Created By A.Muh.Akhyar (Ketua Umum SCMM BEM FMIPA UNM 2010/2011)



TAWURAN UNM; kamis, 11 Oktober 2012
Dua mahasiswa korban tewas akibat tawuran itu berasal dari Universitas Negeri Makassar, Kini dua jenazah mahasiswa UNM, Rizky Munandar dan Haryanto divisum di ruang jenazah RS Bhayangkara, Kamis (11/10/2012) malam. Kedua Korban ditikam di RS Haji Sulsel, Jalan Daeng Tata dan sempat mendapatkan pertolongan tim medis. Selanjutnya, jenazah korban telah dibawa ke ruang jenazah RS Bhayangkara, Makassar untuk menjalani visum. Saat visum dilakukan, turut hadir di dalam ruangan pihak rektorat UNM melihat tim dokter melakukan visum. Sementara itu, para korban luka ringan yang sempat di rawat di RS Haji Sulsel telah dipulangkan. Sedangkan enam korban luka berat terkena panah dan tikaman senjata tajam dirujuk ke RS Bhayangkara mengingat situasi masih mencekam.
 
Tampak ratusan aparat keamanan dari Brimob Polda Sulsel, Polrestabes Makassar, Polsekta Tamalate, Polsekta Rappocini, Polsekta Mamajang bersenjata lengkap melakukan pengamanan di RS Haji Sulsel dan RS Bhayangkara. Keluarga salah satu korban tewas, Haryanto yang datang ke RS Bhayangkara histeris melihat Haryanto terbaring tak bernyawa di ruang jenazah RS Bhayangkara. Ratusan rekan-rekan korban yang berada di RS Bhanyangkara berusaha menenangkan pihak keluarga. Namun, beberapa rekan korban marah saat wartawan mencoba mengambil gambar.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, tawuran mahasiwa terjadi di Universitas Negeri Makassar (UNM) Parang Tambung. Sejumlah mahasiswa yang terlibat tawuran terkena anak panah. Belum diketahui penyebab pasti tawuran itu, namun aparat kepolisian dari Polsekta Tamalate yang terjun ke lokasi bentrokan berupaya menenangkan situasi.

REFLEKSI PERJUANGAN DAKWAH KAMPUS UNM
Penulis merupakan salah satu saksi sejarah tawuran di UNM parang tambung siang itu. Ketika semua orang sedang asyik melihat pertemuran yang begitu seru, entah mengapa terlntas dalam benak penulis tentang perjuangan dakwah di UNM. “apakah segala upaya dakwah yang telah kita lakukan selama ini di UNM gagal ? “. 

Dalam kecamuk perang tersebut penulis tak dapat menahan tetesan air mata yang getarannya merasuk hinggah ke kalbu. Bagaimana tidak, jikalau kami menganalisis hadirnrnya SAINS sejak tahun 2007 sebagai ujung tombak dakwah yang langsung bersentuhan dengan mahasiswa baru, dimana setiap mahasiswa baru telah terbina dengan pembinaan Al quran lewat tangan para pengusung dakwah tersebut, ternyata belum mampu mewarnai kehidupan kampus. Sebenarnya apa yang salah? Mengapa sejak tahun 2007 pembinaan Al quran melalui SAINS telah digalakkakn di UNM namun belum mampu mengubah budaya tawuran di kampus ini. Padahal notabenenya, para penggiat tawuran tersebut adalah mahasiswa yang dahulu telah terbina dalam SAINS. Bahkan pembunuh berdarah dingin, mahasiswa seni, masih semester tiga, angkatan 2011.

Kami berpikir, apa yang salah ? Al quran kah yang salah sehinggah tak mampu memperbaiki manusia? Tidak mungkin! Dulu Rasulullah sallallah `alaihi wasallam memperbaiki orang arab dengan Al quran. Lalu  apa lagi yang kurang dengan dakwah ini ? fasilitas lengkap. Laptop, printer, hampir setiap pejuang dakwah memilikinya. Handphone sebagai sarana komunikasi juga tak satu pun pengusung dakwah yang tak punya. Motor sebagai tunggangan perjuangan mayoritas pengusung dakwah memilikinya. Dana beitu banyak kita dapatkan melalui para senior ataupun dosen yang sangat simpati dengan dakwah. Bahkan dukungan penuh birokrasi kampus terhadap dakwah ini bukan isapan jempol belaka. Penulis begitu terharu saat bersilaturrahim degan ayahanda pembantu Rektor III UNM. Beliau berpesan kepada kami “nak, perbaiki kaderisasinya yah. Agar kalian punya pelanjut perjuangan memperbaiki tatanan kampus, membersihkan pikiran buruk mahasiswa”. Beliau bahkan melanjutkan, “kalau punya program, masukkan saja proposalnya, nanti kita anggarkan dananya”. Di UNM, segala pendukung dakwah sudah ada, sebenarnya apa lagi yang kurang ?

Pertanyaan tersebut terus terlintas dalam pikiran kami hingga akhirnya Allah memberikan ilham untuk menjawab pertanyaan tersebut. Tiba-tiba saja kami menemukan jawabannya dikala berada pada markas-markas para pejuang dakwah UNM. Dikala kami melihat dalam markas para pejuang dakwah banyak dipenuhi dengan topik pembicaraan seputar akhwat, perbuatan sia-sia yang menjadi kebiasaan; nonton film kartun berjama`ah, nonton video yang di dalamnya terpampang aurat wanita berjama`ah, permaianan game dilakukan hampir setiap hari, lebih sering mendengarkan nasyid dari pada mendengarkan Al Quran, aktivitas begadang yang hampir tiap malam tanpa ada urusan yang sangat penting. Sholat lail yang ditinggalkan, sholat dua rakaat sebelum subuh jarang dilakukan, bahkan terlalu sering masbuk sholat lima waktu, padahal para pejuang dakwah tersebut telah tinggal di dalam masjid ataupun bedomisili di depan masjid. Dzikir pagi petang diganti denga tidur pagi petang. Lebih sering duduk dengan laptop dari pada bersilaturrahim ke rumah mad`u, para objek dakwah. Rasa kepemilikan terhadap hak milik orang lain telalu tinggi sehingga menggunakan barang; sandal, dll yang dimiliki orang lain menjadi hal yang biasa bagi para pejuang dakwah tersebut.

Melihat kenyataan ini mengingatkan kami dengan taushiah ust. Ihsan zainuddin bahwa sesungguhnya keburukan itu walaupun tampaknya kuat namun sesungguhnya akarnya lemah. Kemenangan bagi perjuangan islam sebenarnya bukan perkara sulit. Kemengan islam telah berada di ambang pintu, hanya saja saat ini, Allah belum menemukan orang yang tepat untuk diberikan pertolongan itu karena kata umar bin khattab radiallu anhu, kemenangan bukanlah melalui kekuatan kita, namun kemenangan itu melalui pertolongan Allah. Sebenarnya begitu mudah bagi Allah untuk menegakkan agamanya di UNM. Menjadikan setiap mahasiswa UNM bertakwa kepada-Nya lewat berbagai program dakwah yang kita telah gencarkan. Namun Allah belum menemukan orang di UNM yang pantas menerima pertolongan Allah tersebut.

Ingatkah kita, bagaimana Sholahuddin al Ayyubi mampu membebaskan Palestina dari tangan orang orang orang kafir ? Atau kah kisah Sultan Muhammad Al fatih yang menaklukkan konstantinopel ? Mereka adalah contoh manusia pilihan yang yang Allah pilih bersama pasukannya sebagai orang yang pantas menerima pertolongan Allah. Di tangan mereka lah kemenangan Islam dapat di raih di masanya. Mereka bersama para prajuritnya adalah orang yang sangat dekat dengan Allah. Tak satu pun para pasukan mereka sejak lahir hingga dewasa, yang pernah melalaikan sholat lima waktunya. Mereka tidak pernah masbuk sholat berjam`ah. Tiada malam yang mereka lalui kecuali medirikan sholat lail di adalamnya. Tiada pagi dan petang kecuali mereka lalui dengan dzikir. Maka wajarlah ketika rasulullah memujinya bahwa sebaik-baik pemimpin adalah pemimpinnya dan sebaik-baik pasukan adalah pasukannya. Wajar pula bila kemenagan islam dapat merka raih di zamannya karena Allah menilai mereka sebagai orang-orang yang pantas mendapatkan pertolonganNya.
Maka kita harus sadar bahwa selama para pejuang dakwah UNM belum mampu meninggalkan maksiat dan kesia-siaanyanya, jangan berharap tawuran dapat berhenti di UNM. Semoga tawuran ini dapat menjadi refleksi bagi kita para pejuang dakwah agar dapat bermuhashobah, memperbaiki diri kita. Mari berkomitmen untuk merubah segala kekurangan kita menjadi kebaikan. Mari kita mengganti topik pembicaraan seputar akhwat dan walimah menjadi pembicaraan seputar tarbiyah dan perjuangan. Kita ganti film yang menampakkan aurat wanita atau film kartun dengan membaca buku dan Al qura`an. Kita ganti permaianan game dengan latihan prisai badar. Kita ganti nasyid dengan murottal. Kita persingkat tidur dengan mendirikan tahajjud. Kita ganti tidur pagi petang dengan dzikir pagi petang. Tidak ada yang tidak bisa bila ada kemauan dan do`a. Umar bin khattab saja yang dulunya premannya mekah, mampu memperbaiki diri hinggah mendapatkan kemuliaan. Tugas kita sekarang adalah bagaimana semakin memperbaiki diri hingga Allah ridho dengan kita dan menggolongkan kita sebgai orang yang pantas mendapatkan pertolongan-Nya. Mari memperbanyak sujud dan do`a. Kemenagan islam itu hanya bisa di raih dengan pertolongan Allah, dan  pertolongan Allah hanya akan diberikan kepada  orang yang dekat dengan-Nya, yaitu orang yang punya ruh perjuangan dan ruh perjuangan didapatkan dalam ibadah. Wallahu ta`ala A`lam

No comments:

Post a Comment