Tuesday 23 July 2013

Watak Yahudi

Kita akan berbicara tentang suatu kaum yang paling rewel sejagat dalam sejarah. Paling pintar ngeles, kuat tipu daya-nya, terkenal kelicikannya, dan penuh dengan pengkhianatan. 

Allah begitu gamblang menjelasjkan sepak terjang mereka dalam Al Qur’an. Tidak ada cerita yang begitu panjang dalam Al Qur’an yang melebihi cerita tentang Bani Israil (Yahudi) ini. Mereka di tegur habis-habisan oleh Allah. Kita mulai saat mereka berada dalam kejaran Fir’aun. Baru-baru saja mereka diselamatkan dari kejaran pasukan Fir’aun melewati lautan yang dibelah untuk mereka, dan  baru saja mereka sampai di ujung lautan. Tiba-tiba mereka sudah kembali ingkar. “Bikinin tuhan dong!” kata mereka kepada Musa.

 Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tekun menyembah berhala mereka, Bani Israil berkata:  “Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)”. Musa menjawab: “Sesungguhnya kalian ini adalah kaum yang membodoh!”. (Al A’raaf: 138)

Benarlah Musa, Kalian ini qaumun tajhalun, kaum yang membodoh! 

Cerita bodohnya berlanjut terus....
Dan kaum Musa, setelah bepergian ke gunung Thur membuat dari perhiasan-perhiasan (emas) mereka dengan lembu yang bertubuh dan bersuara. Apakah mereka tidak mengetahui bahwa anak lembu itu tidak dapat berbicara dengan mereka dan tidak dapat (pula) menunjukkan jalan kepada mereka? Mereka menjadikannya (sebagai sesembahan) dan mereka adalah orang-orang zhalim”. (Al A’raaf:148)

Bayangkan lagi. Ditinggal ke gunung Thur sebentar saja, sudah pandai buat tuhan dari perhiasan emas yang seharusnya jadi bekal.

Rewelnya budak Fir’aun ini pun sampai pada soal makan. Allah telah menurunkan kepada mereka manna dan salwa, makanan yang lebih lembut daripada susu dan lebih manis daripada madu serta daging burung yang dipanggang, bisa mereka nikmati tanpa susah payah. Apa kata mereka tentang karunia itu:
Dan (ingatlah), ketika kalian berkata:”Hai Musa, kami tidak bisa sabar dengan satu macam makanan saja. Sebab itu berdoalah kamu, untuk kami, kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayur,ketimun,bawang putih,kacang adas,dan bawang merahnya”. Musa berkata: “Maukah kamu mengambil sesuatu yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta”. Lalu ditimpakanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikianlah itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas”. (Al Baqarah: 61)


Mereka juga adalah kaum yang suka berdebat. Bertanya tentang agama hal-hal yang sudah jelas sehingga hal itu justru semakin mempersulit mereka. Lihatlah deretan panjang pertanyaan rewel mereka yang diabadikan dalam Al Qur’an:
Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina." Mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?"
 Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil". Mereka menjawab: " Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami; sapi betina apakah itu."
Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu". Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya."
Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu)." Musa berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya." Mereka berkata: "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya". Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu”. (Al Baqarah:67-71)

Itulah mereka. Mereka sedang duduk garuk-garuk kepala di pinggir perbatasan Palestina. Kepengecutan membuat mereka tak berani melangkah memasuki tanah yang dijanjikan Allah kepada mereka. Dan apa yang mereka katakan:
“Mereka berkata:”Hai Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya. Karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kalian berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.” (Al Maaidah:24)


Kesombongan mereka tampak pada ayat berikut:
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang, karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya(Al Baqarah:55)

Mereka dilaknat menjadi kera dan babi lantaran mengakali larangan untuk mencari ikan pada hari sabtu, dikarenakan sabtu merupakan hari ibadah mereka.
Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina". (Al Baqarah:65)

Dan masih banyak lagi kerewelan-kerewelan yang lain, kesombongan-kesombongan yang lain, dan tipu daya:
Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja." Katakanlah: "Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?" (Al Baqarah:65)
“Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat “. (Al Baqarah:85)

Mereka juga adalah kaum yang dimurkai. Mereka dulu sebelum Kenabian Muhammad shallallahu alaihi wasallam, mereka selalu mengatakan bahwa mereka sedang menanti-nantikan nabi akhir zaman yang akan mereka ikuti dan memerangi orang kafir. Namun saat Rasulullah diangkat menjadi nabi dan mengetahui Rasulullah berasal dari golongan arab bukan golongan mereka, serta merta mereka ingkar dan mendustakannya.
“Dan setelah datang kepada mereka Al Quran dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka[70], padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka la'nat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu” . (Al Baqarah:89
“Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan”.(Al Baqarah:96)

Kalau ingin membaca deskripsi Yahudi secara lengkap, bacalah Al Quran Surah Al Baqarah mulai ayat 40 sampai ayat 101. Jarang-jarang (atau mungkin tidak ada)  satu perkara yang Allah membahasnya sampai sepanjang itu dalam Al Qur’an.

No comments:

Post a Comment