Kita akan berbicara tentang
suatu kaum yang paling rewel sejagat dalam sejarah. Paling pintar ngeles, kuat
tipu daya-nya, terkenal kelicikannya, dan penuh dengan pengkhianatan.
Allah begitu gamblang
menjelasjkan sepak terjang mereka dalam Al Qur’an. Tidak ada cerita yang begitu
panjang dalam Al Qur’an yang melebihi cerita tentang Bani Israil (Yahudi) ini.
Mereka di tegur habis-habisan oleh Allah. Kita mulai saat mereka berada dalam
kejaran Fir’aun. Baru-baru saja mereka diselamatkan dari kejaran pasukan
Fir’aun melewati lautan yang dibelah untuk mereka, dan baru saja mereka sampai di ujung lautan.
Tiba-tiba mereka sudah kembali ingkar. “Bikinin tuhan dong!” kata mereka kepada
Musa.
“Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan, maka setelah
mereka sampai kepada suatu kaum yang tekun menyembah berhala mereka, Bani
Israil berkata: “Hai Musa, buatlah untuk
kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan
(berhala)”. Musa menjawab: “Sesungguhnya kalian ini adalah kaum yang membodoh!”.
(Al A’raaf: 138)
Benarlah Musa, Kalian
ini qaumun tajhalun, kaum yang
membodoh!
Cerita bodohnya
berlanjut terus....
“Dan kaum Musa, setelah bepergian ke gunung Thur membuat dari
perhiasan-perhiasan (emas) mereka dengan lembu yang bertubuh dan bersuara.
Apakah mereka tidak mengetahui bahwa anak lembu itu tidak dapat berbicara
dengan mereka dan tidak dapat (pula) menunjukkan jalan kepada mereka? Mereka
menjadikannya (sebagai sesembahan) dan mereka adalah orang-orang zhalim”.
(Al A’raaf:148)
Bayangkan lagi.
Ditinggal ke gunung Thur sebentar saja, sudah pandai buat tuhan dari perhiasan
emas yang seharusnya jadi bekal.
Rewelnya budak Fir’aun
ini pun sampai pada soal makan. Allah telah menurunkan kepada mereka manna dan
salwa, makanan yang lebih lembut daripada susu dan lebih manis daripada madu
serta daging burung yang dipanggang, bisa mereka nikmati tanpa susah payah. Apa
kata mereka tentang karunia itu:
“ Dan (ingatlah), ketika
kalian berkata:”Hai Musa, kami tidak bisa sabar dengan satu macam makanan saja.
Sebab itu berdoalah kamu, untuk kami, kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan
bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayur,ketimun,bawang
putih,kacang adas,dan bawang merahnya”. Musa berkata: “Maukah kamu mengambil
sesuatu yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik? Pergilah kamu ke suatu
kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta”. Lalu ditimpakanlah kepada
mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu
(terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para
Nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikianlah itu (terjadi) karena mereka
selalu berbuat durhaka dan melampaui batas”.
(Al Baqarah: 61)
Mereka juga adalah kaum
yang suka berdebat. Bertanya tentang agama hal-hal yang sudah jelas sehingga
hal itu justru semakin mempersulit mereka. Lihatlah deretan panjang pertanyaan
rewel mereka yang diabadikan dalam Al Qur’an:
“Dan (ingatlah), ketika Musa
berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih
seekor sapi betina." Mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?"
Musa menjawab: "Aku berlindung kepada
Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil".
Mereka menjawab: " Mohonkanlah
kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami; sapi betina apakah
itu."
Musa menjawab:
"Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina
yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa
yang diperintahkan kepadamu". Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami
apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa
sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi
menyenangkan orang-orang yang memandangnya."
Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar
Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena
sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah
akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu)." Musa berkata:
"Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina
yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi
tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya." Mereka berkata:
"Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang
sebenarnya". Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu”. (Al Baqarah:67-71)
Itulah mereka. Mereka
sedang duduk garuk-garuk kepala di pinggir perbatasan Palestina. Kepengecutan
membuat mereka tak berani melangkah memasuki tanah yang dijanjikan Allah kepada
mereka. Dan apa yang mereka katakan:
“Mereka berkata:”Hai Musa, kami sekali-kali
tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya. Karena
itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kalian berdua, sesungguhnya
kami hanya duduk menanti di sini saja.” (Al Maaidah:24)
Kesombongan mereka
tampak pada ayat berikut:
Dan
(ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan beriman
kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang, karena itu kamu disambar
halilintar, sedang kamu menyaksikannya(Al Baqarah:55)
Mereka dilaknat menjadi kera dan babi lantaran mengakali
larangan untuk mencari ikan pada hari sabtu, dikarenakan sabtu merupakan hari
ibadah mereka.
Dan
sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari
Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang
hina". (Al Baqarah:65)
Dan masih banyak lagi kerewelan-kerewelan yang lain,
kesombongan-kesombongan yang lain, dan tipu daya:
“Dan mereka berkata:
"Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama
beberapa hari saja." Katakanlah: "Sudahkah kamu menerima janji dari
Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu hanya
mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?" (Al Baqarah:65)
“Kemudian
kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan
daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka
dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai
tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang
bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar
terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat
demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari
kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah
dari apa yang kamu perbuat “. (Al Baqarah:85)
Mereka juga adalah kaum yang dimurkai. Mereka dulu sebelum
Kenabian Muhammad shallallahu alaihi wasallam, mereka selalu mengatakan bahwa
mereka sedang menanti-nantikan nabi akhir zaman yang akan mereka ikuti dan
memerangi orang kafir. Namun saat Rasulullah diangkat menjadi nabi dan
mengetahui Rasulullah berasal dari golongan arab bukan golongan mereka, serta
merta mereka ingkar dan mendustakannya.
“Dan
setelah datang kepada mereka Al Quran dari Allah yang membenarkan apa yang ada
pada mereka[70], padahal sebelumnya mereka biasa memohon
(kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka
setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar
kepadanya. Maka la'nat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu” . (Al Baqarah:89
“Dan
sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan
(di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing
mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu
sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa
yang mereka kerjakan”.(Al Baqarah:96)
Kalau ingin membaca deskripsi Yahudi secara lengkap, bacalah
Al Quran Surah Al Baqarah mulai ayat 40 sampai ayat 101. Jarang-jarang (atau
mungkin tidak ada) satu perkara yang
Allah membahasnya sampai sepanjang itu dalam Al Qur’an.
No comments:
Post a Comment