Tuesday 18 October 2011

Review

1995
Aku adalah seorang bocah kecil  lima tahun. Bocah yang menikmati indahnya masa kanak-kanak yang bebas dan tanpa tekanan. Bocah yang setiap pagi bermanja-manja di pangkuan ibu tercinta, sambil mengelus lembut rambutku dengan penuh kasih sayang. yang kalau tarawih selalu digendong pulang oleh Ayah karena ketiduran atau karena capek jalan. Bocah yang merasa bahagia hidup di zaman soeharto.

2002
ketika telah  menginjak bangku SMP. Aku terkenal seantero kampung adalah anak yang paling nakal, membantah orang tua, berkata-kata kasar, dan kurang ajar. Tak jarang aku kena cambuk dari ayah. Meski begitu aku tak menangis. Tapi di sekolah aku tergolong anak yang berprestasi. :) Di sekolah tak jarang cewek2 di kelasku menangis gara-gara aku isengi ( jahat sekali aku ya?). Di SMP juga aku memiliki teman akrab,namanya Cebba. Orangnya rada-rada pendiam, diam-diam menghanyutkan.  Kamu harus hati-hati sama dia. :p

2005
di sinilah aku mulai berubah. Sifat kasar perlahan-lahan menjauh, bicara kasar dikurangi, dan sudah agak agamis. Tapi masalahnya, aku kok tiba-tiba pendiam sekali. Malas bicara getoo..Di SMA begitu berkesan,  tiada masa paling indah masa-masa di SMA. Pertama, aku tinggal kost-kostan, jadi bisa hidup mandiri dan tinggal gak jauh dari sekolah.  Kedua, di SMA aku sekelas dgn orang-orang hebat. Mereka rata-rata jago belajar sekaligus jujur dalam bersaing. Ini yang aku suka, sehingga aku juga termotivasi untuk belajar. Meski aku tidak pernah masuk 10 besar, tapi ......:p      Aku rindu kumpul mereka lagi.

2008
Kuliah di jrusan fisika, jurusan yang sbenarnya aku tidak begitu berminat. Aku tertarik dgn matematika, namun demi memenuhi keinginan orang tua, apa boleh buat. Semester awal, aku masih semangat belajar (mungkin masih ada pengaruh semangat dari teman2 di SMA) dan alhamdulilaah nilainya cukup bagus. Namun seiring waktu, aku tidak menemukan teman-teman seperti teman SMA ku. Aku larut dalam kemalasan, diperparah dengan kegiatan organisasi yang cukup padat.Nyaris aku tak pernah menyentuh buku. Sedih rasanya, kemampuan SMA ku perlahan-lahan menurun tak pernah ter upgrade.

2011
Ada sesuatu yang tak bisa kulupakan sampai kapan pun. Maukah kau tahu itu? Ah, sebaiknya aku tidak menceritakannya.

 

No comments:

Post a Comment