Saturday 29 October 2011

CAHAYA REDUP

Tatapan pertama
Terpaku oleh sketsa goresan dinding
Kuyakinkan hati
Dipangkuanmu kutemukan cahaya penerang hati

Menapaki jalan berbatu, berdebu dan penuh liku
Setiap langkah penuh ketakutan dan keraguan
Dari waktu ke waktu hanya kecemasan
Bagai jalan dalam kegelapan lorong gua yang gulita

Kurindukan salam mengalun
Kurindukan senyum menyambut
Kurindukan tatapan yang terjaga
Kurindukan manisnya hidup dalam pangkuan kebenaran

Hadirmu telah sekian lama
Namun kau hanya diam membisu
Merekat pada dinding perubahan
Telah ribuan mata memandang, hampa . . .

Hai mata yang memandang
Apakah hatimu kamu masih miliki
Ataukah hatimu telah tercuri, dengarkan jeritannya
Tidak’kah kau rindukan
Berjalan di tengah jalan yang terang benderang cahaya
Setiap langkah begitu mantap
Setiap duri mudah dihindari
Setiap berbahaya mudah dijauhi

Tulisan sederhana ini
Hanyalah sebuah sapaan singkat
Untuk mengalihkan sejenak pandangan kita
Akan arti goresan pada sebuah dinding kampus

No comments:

Post a Comment